Entri Populer

Senin, 31 Januari 2011

lele sangkuriang


Bisnis Budidaya Ikan Air tawar memang memiliki wilayah yang sangat luas. Salah satu Ikan Budi daya air tawar yang cukup memiliki prospek bisnis yang menjanjikan adalah Lele Sangkuriang. Nama Lele Sangkuriang memang belum setenar Ikan Lele Dumbo, namun sebenarnya secara fisik tidak memiliki perbedaan. Sebenarnya Lele Sangkuriang merupakan Strain baru Lele Dumbo yang  kehadirannya merupakan upaya memperbaiki produktivitas Lele Dumbo yang dirasakan mengalami penurunan. Lele Sangkuriang merupakan strain baru dari Lele Dumbo yang dikembangkan oleh BBAT Sukabumi sejak beberapa tahun silam. Pengembangan Lele Sangkuriang didasarkan oleh penurunan kualitas Lele Dumbo karena tidak disertai dengan penanganan Induk yang baik di dalam budi dayanya.
Penanganan induk lele dumbo yang tidak baik tersebut antara lain perkawinan sekerabat (inbreeding), penggunaan induk yang berkualitas rendah dan lain-lain. Parameter rendahnya kualitas induk lele dumbo ini diamati dari pematangan gonad, pertumbuhan harian, daya tahan terhadap penyakit lele dan nilai FCR ( Feeding Conversion Rate), atau efisiensi konversi berat makanan menjadi berat tubuh ikan lele dumbo.
Budi Daya Ikan Lele
Budi Daya Ikan Lele
Dalam rangka mengembalikan kualitas lele dumbo tersebut BBAT Sukabumi melakukan upaya perbaikan genetik melalui cara silang balik antara induk betina generasi kedua (F2) dengan induk jantan generasi keenam (F6). Induk betina F2 merupakan koleksi yang ada di Balai Budidaya Air Tawar Sukabumi yang berasal dari keturunan kedua lele dumbo yang diintroduksi ke Indonesia tahun 1985. Sedangkan induk jantan F6 merupakan sediaan induk yang ada di Balai Budidaya Air Tawar Sukabumi. Induk dasar yang didiseminasikan dihasilkan dari silang balik tahap kedua antara induk betina generasi kedua (F2) dengan induk jantan hasil silang balik tahap pertama (F2 6).
Berdasarkan keunggulan lele dumbo hasil perbaikan mutu dan sediaan induk yang ada di BBAT Sukabumi, maka lele dumbo tersebut layak untuk dijadikan induk dasar yaitu induk yang dilepas oleh Menteri Kelautan dan Perikanan dan telah dilakukan diseminasi kepada instansi/pembudidaya yang memerlukan. Induk lele dumbo hasil perbaikan ini, diberi nama Lele Sangkuriang.

SYARAT TEMPAT BUDI DAYA LELE SANGKURIANG

Budi Daya Ikan Lele Sangkuriang seperti halnya budi daya ikan lele dumbo bisa dilakukan pada kolam semen, kolam lumpur, kolam terpal dan kolam media lainnya yang berada pada areal dengan ketinggian 1 m – 800 m dpi. Sumber air untuk budi daya lele sangkuriang dapat menggunakan aliran irigasi, air sumur (air permukaan atau sumur dalam), ataupun air hujan yang sudah dikondisikan terlebih dulu. Lele Sangkuriang memiliki kelebihan bisa hidup pada kolam yang memiliki kepadatan cukup tiggi sehingga dapat dibudidayakan dalam pekarangan yang terbatas. Budi daya Lele sangkuriang dalam lahan terbatas biasanya dilakukan dalam skala rumah tangga atau usaha kecil. Dengan modal yang kecil budi daya Lele sangkuriang bisa dilakukan dengan cara seminimal mungkin misalnya kolam dibuat dengan terpal, makanan dicarikan dari sumber makanan alami dan upaya lainnya.

MODEL BISNIS BUDI DAYA LELE SANGKURIANG

Bisnis Budi Daya Lele sangkuriang sebenarnya bisa dilakukan dalam beberapa kegiatan antara lain pembenihan Lele Sangkuriang, Pembesaran Benih dalam beberapa ukuran dan pembesaran Lele Sangkuriang hingga ukuran konsumsi. Model pembenihan memerlukan indukan Lele Sangkuriang yang berkualitas baik dan memiliki genetik yang baik pula. Usia induk Lele Sangkuriang dan kematangan Gonad sangat penting untuk diperhatikan. Setelah menetas idealnya benih lele sangkuriang dipelihara pada kolam lumpur /sawah yang cukup luas dan tersedia pakan alami.
Seiring dengan meningkatnya permintaan ikan Lele Sangkuriang ukuran konsumsi, ketersediaan benih ikut meningkat pula sehingga diperlukan Budi Daya Benih yang cukup untuk memenuhi permintaan tersebut. Benih yang sudah ditebar pada kolam lumpur/sawah sudah bisa dipanen sebagai benih ukuran 5-7 cm pada usia 30-40 hari.

BISNIS BUDI DAYA LELE SANGKURIANG UNTUK KONSUMSI

Konon rasa danging Lele sangkuriang memiliki rasa yang lebih enak dan gurih, tak heran permintaannya semakin banyak. Selain rasa yang enak didukung pula dengan pertumbuhannya yang lebih cepat dari Lele Dumbo. Untuk benih yang ditabur pada ukuran 5-8 cm dalam masa pemeliharaan 130 hari sudah bisa dipanen dalam bobot 200 sampai 250 gr/ekor. Biasanya ada Lele Sangkuriang yang memiliki pertumbuhan lebih cepat dari ikan lainnya, secara berkala misalnya satu bulan sekali, Lele Sangkuriang dipisahkan berdasarkan ukurannya. Hal ini dilakukan agar ikan yang pertumbuhannya lebih lambat tidak kalah dalam bersaing mengkonsumsi makanan. Selain itu ikan yang pertumbuhannya cepat bisa dipanen dalam waktu yang lebih cepat.

PEMBERIAN PAKAN LELE SANGKURIANG

Pada dasarnya Lele Sangkuriang merupakan ikan yang bersifat omnivora.Makanan yang diberikan bisa makanan alami yang bisa diperoleh dari sekitar kolam atau tempat tinggal kita. Pemberian makanan tambahan berupa pellet bisa diberikan jika tidak mau repot mencari makanan alami. Dalam Budi Daya Lele Sangkuriang jumlah besar cara ini lebih praktis dilaksanakan. Jumlah makanan yang diberikan sebanyak 2-5% perhari dari berat total ikan yang ditebarkan di kolam. Cara menghitungnya dengan mengambil sampel beberapa Lele Sangkuring kemudian ditimbang. Untuk mempercepat pertumbuhan dan meningkatkan efisiensi pemberian pakan, makanan dicampurkan dengan probiotik. Menurut pengamatan beberapa petani dan peneliti probiotik mampu meningkatkan efisiensi pencernakan makanan sehingga ikan lele menjadi cepat besar dan bobot bertambah.
Pemberian pakan frekuensinya 3-4 kali setiap hari. Sedangkan komposisi makanan buatan dapat dibuat dari campuran dedak halus dengan ikan rucah dengan perbandingan 1:9 atau campuran dedak halus, bekatul, jagung, cincangan bekicot dengan perbandingan 2:1:1:1 campuran tersebut dapat dibuat bentuk pellet.(Galeriukm).

Jumat, 19 November 2010

Budidaya Ternak Bibit Lele


Budidaya Ternak Bibit Lele

Budidaya ternak bibit lele bisa dijalankan secara kecil2an dan sampingan saja. Pengalaman ini saya pelajari dari saudara saya di daerah Bogor .
lele 300x225 Budidaya Ternak Bibit LeleSebetulnya untuk memulai usaha ini tidaklah sulit seperti yg kita bayangkan. Hanya butuh keseriusan saja dalam hal perawatan dan kesabaran dari kita. Bibit Lele yg dikembangbiakan yaitu berumur 0 hingga 4 minggu  , hanya membutuhkan tempat yg tidak terlalu luas. Disekitar halaman rumah di perumahan juga sebetulnya bisa dijalankan . Setelah berumur 4 minggu barulah bibit lele bisa di panen dan dijual ke Agen nya. Kisaran harga bibit lele yg berumur 4 minggu ini sekitar Rp. 60 ~ Rp 90 rupiah. Lumayan usaha kecil2an dengan modal yg seadanya .
Berikut Analisa untuk Perkembangbiakan /Budidaya Ikan Lele dengan Modal sedanya  sekitar 300 ribuan .Sarana yg dibutuhkan antara lain :
1. 1 buah terpal biru ( warna gelap ) –> Bibit lele suka yg adem2 .  ukuran 3x3M  :2 bh  ( @ Rp.45.000 x 2 = Rp. 90.000)
( Fungsi terpal dibagi 2 , yg satu untuk dasar kolam dan yg satu lagi untuk penutup atas )
2. 5 Batang Bambu  ( untuk penyangga kolam ) dan penyangga atap  ( 5 x @Rp10.000 = Rp. 50.000 )
3. Beli induk (Lele dewasa ) Jantan dan Betina  sekitar harga per ekornya Rp. 30.000
4. Pakan selama 1 bulan

Kamis, 18 November 2010

BUDIDAYA LELE terhemat

  • Jika kita ingin memulai ternak lele dgn tebar bibit 10.000 ekor ukuran 10-12 cm harga di pasaran Rp.250-300/ekor setidaknya diperlukan lahan 100 m2, jumlah pakan pelet 1 ton jika konversi pakan menjadi daging 90 % diestimasikan kita mendpt hasil 900 kg, masa pemeliharaan 60-80 hari.Sebaiknya pada saat 30-40 hari stlh tebar benih dilakukan sortir, krn mulai banyak bibit yg bertubuh bongsor yg sering meng-kanibal ikan yg lain.

  • Tebar lele, bisa diawali dgn tebar ukuran 2-3 cm dgn kapadatan 100-150 ekor/m2, pilih lokasi dgn suhu > 26 C. Jadikan warna air menjadi hijau daun utk suplai O2 lbh baik, dgn cara pemupukan & aplikasi probiotik. Umur 90 hari akan di dpt 140 gr ( 7ekor/Kg). dgn kepadatan itu kolam dari terpal atau beton.
    Sebenarnya dgn teknologi probiotik tebar lele sudah mampu sampai 400 – 500 ekor/m3. tetapi diperlukan kepiawaian dlm manajemen pengelolaan kualitas air.

  • bentuk fisik kolam tdk terlalu utama, baik itu kolam tembok ataupun tanah. yang diutamakan dlm ternak lele adalah kualitas benih, air dan pakan.Benih sebaiknya beli dari pembenih lele langsung dan mulai dari benih yg agak besar contohnya ukuran 10-12 cm dgn kepadatan 100-150 ekor/m2, air bebas pencemaran bisa berasal dari air sungai, sumur, PAM yg sudah diendapkan. kolam sebaiknya diberi pupuk kandang,urea,tsp dan didiamkan minimal 1 minggu agar terbentuk pakan alami berupa plankton, kolam harus dlm kondisi air tdk jalan krn lele rentan terhadap perubahan air yg terus menerus dan lele akan selalu meloncat kearah sumber air mengalir. kedalaman kolam sebaiknya 120 cm dgn ketinggian air 80 cm.pakan utama sebaiknya menggunakan pakan pabrik dgn kandungan protein >32% dan dpt diberi pakan tambahan berupa limbah peternakan ayam spt bangkai ayam,usus,telur yg gagal tetas dng terlebih dahulu dibakar/direbus.

  • Petani lele di rangkasbitung (Banten), ukuran kolam 10x10M2 ditanami benih 10.000 ekor, diberi pakan 4 kali sehari dan 40 hari kemudian panen sekitar 1,2 ton. Kedalaman air sekitar 80 cm, kolam tidak dibeton tapi cukup tanah alami. 2 minggu setelah tabur benih, ikan dipisah-pisahkan yang ukuran besar dan yang kecil. Oya jenis lele silangan antara patin dan dumbo, saya lihat warna ikan agak putih tidak seperti lele biasa dan tidak matil, juga tidak meng-kanibal yang lainnya.
    Harga benih sekitar Rp. 250/ekor, hasil diskusi dengan peternak nih, total biaya sekitar 7,5 juta (Bibit+Pakan), 40 hari tanam menghasilkan sekitar 10 Juta.

  • Tips membuat pakan tambahan untuk lele, peternak lele bisa mencobanya, dgn bahan :
    1. Ampas tahu
    2. Katul (dedek halus) dari padi
    3. Ikan Asin BS(dihaluskan)lebih bagus di rebus
    dgn perbandingan 10:5:1 jd setiap 10 kg ampas tahu,+5kg katul,+ 1kg ikan asin bs aduk jd satu, berikan sesuai kebutuhan.

  • Modal awal, kita coba buat 1 kolam ukuran kecil 2m x 3m, gali tanah sedalam 30an cm, tanah galian urug-kan ke sekitar pinggir calon kolam. Selanjutnya yang perlu kita lakukan adalah membeli terpal plastik yang banyak dijual di toko, seharga 50 ribuan, ataupun yang lebih mahal juga bisa, tapi ini kualitasnya sudah cukup bagus. Pasang terpal plastik ke lubang kolam yang telah digali, kedalaman tanah 30 cm, tinggi permukaan tanah (dengan tanah urug sebelumnya) naik kan jadi 20-30 cm lebih tinggi dari tanah sekitarnya. Jadilah kolam kita yang berbiaya murah. Isilah dengan air jernih, biarkan selama 2-3 malam (jangan langsung ditaburi benih). Beri tanam-tanaman air juga bagus, semisal teratai, ganggang air, kangkung, dsb.
  • Berikutnya, tinggal beli benih ikan lele, dengan ukuran sebesar ibu jari orang dewasa, harganya sekitar 100-150 rupiah per ekor. Coba isi kolam tadi dengan 300-400 ekor benih ikan lele. Beli pakan ikan (pelet) lembut, sekitar 5000 rupiah per kg. Sebulan mungkin menghabiskan sekitar 3 kg, Sebagian di atas kolam dibuat atap pelindung, juga bagus. Sebagian terkena cahaya langsung matahari. Kalau ada sisa nasi makan malam/siang, masukkan saja ke kolam, biar nambah-nambah zat makanan. Air kondisikan alami seperti di rawa/sungai, perbanyak tanaman air. Kalau di awal-awal menabur benih, sebagian ikan mati, jangan panik, ambil saja, buang. 3-4 hari berikutnya ikan akan bertahan hidup normal. Nah, tinggal menunggu sekitar 3 bulan, ikan sudah cukp besar untuk bisa dipanen, dijual dengan harga sekitar 1000 rupiah per ekor. Bikin saja tulisan di depan rumah “JUAL IKAN LELE KONSUMSI, SEGAR, GURIH” Kalau tanah cukup luas, berarti bisa bikin 2-3 kolam lagi yang serupa. Pakai terpal plastik juga (hemat biaya pasir dan semen, serta ongkos tukang .

Peluang Usaha Budi Daya Ikan Lele

Peluang usaha budi daya ikan lele merupakan salah satu peluang usaha yang cukup  diperhitungkan saat ini. Apabila kita perhatikan banyak terdapat  penjual pecel lele yang memerlukan pasokan ikan lele setiap harinya, hal inilah yang membuat permintaan  ikan tersebut menjadi semakin tinggi di pasaran dan membuka potensi peluang bisnis yang cukup menjanjikan. Ternak ikan lele relatif  lebih mudah apabila dibandingkan dengan ikan air tawar lainnya seperti ikan mas atau mujair karena lebih tahan terhadap penyakit maupun kondisi lingkungan. Berikut ini adalah gambaran secara umum tentang cara budidaya ikan lele
*Pembenihan Lele.
Adalah budidaya lele untuk menghasilkan benih sampai berukuran tertentu dengan cara mengawinkan induk jantan dan betina pada kolam-kolam khusus pemijahan. Pembenihan lele mempunyai prospek yang bagus dengan tingginya konsumsi lele serta banyaknya usaha pembesaran lele.
* Sistem Budidaya
Terdapat 3 sistem pembenihan yang dikenal, yaitu :
1. Sistem Massal. Dilakukan dengan menempatkan lele jantan dan betina dalam satu kolam dengan perbandingan tertentu. Pada sistem ini induk jantan secara leluasa mencari pasangannya untuk diajak kawin dalam sarang pemijahan, sehingga sangat tergantung pada keaktifan induk jantan mencari pasangannya.
2. Sistem Pasangan. Dilakukan dengan menempatkan induk jantan dan betina pada satu kolam khusus. Keberhasilannya ditentukan oleh ketepatan menentukan pasangan yang cocok antara kedua induk.
3. Pembenihan Sistem Suntik (Hyphofisasi).
Dilakukan dengan merangsang lele untuk memijah atau terjadi ovulasi dengan suntikan ekstrak kelenjar Hyphofise, yang terdapat di sebelah bawah otak besar. Untuk keperluan ini harus ada ikan sebagai donor kelenjar Hyphofise yang juga harus dari jenis lele.
*Tahap Proses Budidaya
A. Pembuatan Kolam.
Ada dua macam/tipe kolam, yaitu bak dan kubangan (kolam galian). Pemilihan tipe kolam tersebut sebaiknya disesuaikan dengan lahan yang tersedia. Secara teknis baik pada tipe bak maupun tipe galian, pembenihan lele harus mempunyai :
Kolam tandon. Mendapatkan masukan air langsung dari luar/sumber air. Berfungsi untuk pengendapan lumpur, persediaan air, dan penumbuhan plankton. Kolam tandon ini merupakan sumber air untuk kolam yang lain.
Kolam pemeliharaan induk. Induk jantan dan bertina selama masa pematangan telur dipelihara pada kolam tersendiri yang sekaligus sebagai tempat pematangan sel telur dan sel sperma.
Kolam Pemijahan. Tempat perkawinan induk jantan dan betina. Pada kolam ini harus tersedia sarang pemijahan dari ijuk, batu bata, bambu dan lain-lain sebagai tempat hubungan induk jantan dan betina.
Kolam Pendederan. Berfungsi untuk membesarkan anakan yang telah menetas dan telah berumur 3-4 hari. Pemindahan dilakukan pada umur tersebut karena anakan mulai memerlukan pakan, yang sebelumnya masih menggunakan cadangan kuning telur induk dalam saluran pencernaannya.
B. Pemilihan Induk
Induk jantan mempunyai tanda :
- tulang kepala berbentuk pipih
- warna lebih gelap
- gerakannya lebih lincah
- perut ramping tidak terlihat lebih besar daripada punggung
- alat kelaminnya berbentuk runcing.
Induk betina bertanda :
- tulang kepala berbentuk cembung
- warna badan lebih cerah
- gerakan lamban
- perut mengembang lebih besar daripada punggung alat kelamin berbentuk bulat.
C. Persiapan Lahan.
Proses pengolahan lahan (pada kolam tanah) meliputi :
- Pengeringan. Untuk membersihkan kolam dan mematikan berbagai bibit penyakit.
- Pengapuran. Dilakukan dengan kapur Dolomit atau Zeolit dosis 60 gr/m2 untuk mengembalikan keasaman tanah dan mematikan bibit penyakit yang tidak mati oleh pengeringan.
- Perlakuan TON (Tambak Organik Nusantara). untuk menetralkan berbagai racun dan gas berbahaya hasil pembusukan bahan organik sisa budidaya sebelumnya dengan dosis 5 botol TON/ha atau 25 gr (2 sendok makan)/100m2. Penambahan pupuk kandang juga dapat dilakukan untuk menambah kesuburan lahan.
- Pemasukan Air. Dilakukan secara bertahap, mula-mula setinggi 30 cm dan dibiarkan selama 3-4 hari untuk menumbuhkan plankton sebagai pakan alami lele.
Pada tipe kolam berupa bak, persiapan kolam yang dapat dilakukan adalah :
- Pembersihan bak dari kotoran/sisa pembenihan sebelumnya.
- Penjemuran bak agar kering dan bibit penyakit mati. Pemasukan air fapat langsung penuh dan segera diberi perlakuan TON dengan dosis sama
D. Pemijahan.
Pemijahan adalah proses pertemuan induk jantan dan betina untuk mengeluarkan sel telur dan sel sperma. Tanda induk jantan siap kawin yaitu alat kelamin berwarna merah. Induk betina tandanya sel telur berwarna kuning (jika belum matang berwarna hijau). Sel telur yang telah dibuahi menempel pada sarang dan dalam waktu 24 jam akan menetas menjadi anakan lele.
E. Pemindahan.
Cara pemindahan :
- kurangi air di sarang pemijahan sampai tinggi air 10-20 cm.
- siapkan tempat penampungan dengan baskom atau ember yang diisi dengan air di sarang.
- samakan suhu pada kedua kolam
- pindahkan benih dari sarang ke wadah penampungan dengan cawan atau piring.
- pindahkan benih dari penampungan ke kolam pendederan dengan hati-hati pada malam hari, karena masih rentan terhadap tingginya suhu air.
F. Pendederan.
Adalah pembesaran hingga berukuran siap jual, yaitu 5 – 7 cm, 7 – 9 cm dan 9 – 12 cm dengan harga berbeda. Kolam pendederan permukaannya diberi pelindung berupa enceng gondok atau penutup dari plastik untuk menghindari naiknya suhu air yang menyebabkan lele mudah stress. Pemberian pakan mulai dilakukan sejak anakan lele dipindahkan ke kolam pendederan ini.
* Manajemen Pakan
Pakan anakan lele berupa :
- pakan alami berupa plankton, jentik-jentik, kutu air dan cacing kecil (paling baik) dikonsumsi pada umur di bawah 3 – 4 hari.
- Pakan buatan untuk umur diatas 3 – 4 hari. Kandungan nutrisi harus tinggi, terutama kadar proteinnya.
- Untuk menambah nutrisi pakan, setiap pemberian pakan buatan dicampur dengan POC NASA dengan dosis 1 – 2 cc/kg pakan (dicampur air secukupnya), untuk meningkatkan pertumbuhan dan ketahanan tubuh karena mengandung berbagai unsur mineral penting, protein dan vitamin dalam jumlah yang optimal.
* Manajemen Air
Ukuran kualitas air dapat dinilai secara fisik :
- air harus bersih
- berwarna hijau cerah
- kecerahan/transparansi sedang (30 – 40 cm).
Ukuran kualitas air secara kimia :
- bebas senyawa beracun seperti amoniak
- mempunyai suhu optimal (22 – 26 0C).
Untuk menjaga kualitas air agar selalu dalam keadaan yang optimal, pemberian pupuk TON sangat diperlukan. TON yang mengandung unsur-unsur mineral penting, lemak, protein, karbohidrat dan asam humat mampu menumbuhkan dan menyuburkan pakan alami yang berupa plankton dan jenis cacing-cacingan, menetralkan senyawa beracun dan menciptakan ekosistem kolam yang seimbang. Perlakuan TON dilakukan pada saat oleh lahan dengan cara dilarutkan dan di siramkan pada permukaan tanah kolam serta pada waktu pemasukan air baru atau sekurang-kurangnya setiap 10 hari sekali. Dosis pemakaian TON adalah 25 g/100m2.
* Manajemen Kesehatan
budidaya ikan lelePada dasarnya, anakan lele yang dipelihara tidak akan sakit jika mempunyai ketahanan tubuh yang tinggi. Anakan lele menjadi sakit lebih banyak disebabkan oleh kondisi lingkungan (air) yang jelek. Kondisi air yang jelek sangat mendorong tumbuhnya berbagai bibit penyakit baik yang berupa protozoa, jamur, bakteri dan lain-lain. Maka dalam menejemen kesehatan pembenihan lele, yang lebih penting dilakukan adalah penjagaan kondisi air dan pemberian nutrisi yang tinggi. Dalam kedua hal itulah, peranan TON dan POC NASA sangat besar. Namun apabila anakan lele terlanjur terserang penyakit, dianjurkan untuk melakukan pengobatan yang sesuai. Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh infeksi protozoa, bakteri dan jamur dapat diobati dengan formalin, larutan PK (Kalium Permanganat) atau garam dapur. Penggunaan obat tersebut haruslah hati-hati dan dosis yang digunakan juga harus sesuai.

tips cara mengatasi tulang ikan yang terelan

 tulang ikan
Pasti ada yang pernah mengalami kan? sakit.. dan klau yang mengalami anak kecil biasanya menimbulkan efek trauma bagi si anak sehingga malas atau malah menghindari makan ikan dikemudian hari. (pengalaman pribadi soalnya hehehehehe, tapi sekarang saya malah doyan banget ama ikan apalagi klau di goreng kering)
solusi terbaik untuk mengatasi tertelannya duri atau tulang ikan adalah dengan tetap tenang, jangan tegang karena jika anda tegang maka otot leher akan berkerut sehingga tulang ikan akan semakin kuat menusuk otot leher. jangan juga menelan gumpalan nasi dengan maksud agar tulang ikut bersama tertelannya nasi salah2 yang ada malah tulang semakin dalam menancap.

sikap tenang yang dimaksud adalah : jangan terlalu dipikirkan rasa sakitnya, tarik nafas dalam2, lalu minum segelas air. jika memungkinkan buat tidur. biasanya setelah anda bangun tidur tulang sudah lepas dengan sendirinya. tetapi jika tulang masih aja bandel menempel…. lebih baik segera hubungi dokter terdekat.

mengenal penyakit pada ikan

Hama dan penyakit pada budidaya lele menjadi salah faktor penentu keberhasilan bisnis ini. Menanggulangi penyakit lele merupakan salah satu upaya mekmaksimalkan budidaya lele. Meski pengetahuan dan cara menanggulangi penyakit pada budidaya lele cukup penting terkadang diabaikan oleh peternak lele, apalagi jika usaha lele ini hanya menjadi usaha sampingan atau bisnis skala usaha kecil. Banyak kejadian lele tiba-tiba mati mendadak dalam jumlah besar atau satu per satu mati dan akhirnya tidak bisa panen. Pertanyaan dan keluhan mengenai cara mengatasi penyakit pada ikan lele cukup sering kita dengar sehingga penting bagi para pembudidaya lele untuk memiliki pengetahuan di dalam hal ini. Hama ikan Lele ukuran besar nampak secara kasat mata misalnya kucing, ular,Linsang. Untuk lele bibit di sawah hama lele bisa datang dari kodok, Ucrit dan burung pemakan ikan dan hewan-hewan lain. Penyakit pada ikan lele biasanya disebabkan oleh mikroorganisme yang tidak kasat mata.
Penyakit Biasa Menyerang Ikan Lele

Penyakit Biasa Menyerang Ikan Lele

Penyakit pada ikan lele cukup beragam dan memerlukan penanganan yang berbeda-beda tergantung jenis penyakitnya. Untuk mengetahui jenis penyakit apa yang menimpa ikan lele peliharaan kita, bisa dilihat dari gejala-gejala luar ikan lele. Meski lele termasuk ikan yang tahan hidup dalam air yang berkualitas buruk, tetapi sanitasi air memegang peranan penting dalam menunjang kesehatan lele.

Penyakit pada ikan lele biasanya disebabkan oleh mikroorganisme yang bersifat parasit yang hidup pada tubuh ikan lele, mikroorganisme ini biasanya berupa virus, bakteri, jamur, dan protozoa yang berukuran kecil. Beberapa penyebab penyakit pada ikan lele antara lain:

1. Penyakit karena Bakteri Aeromonas hydrophilla dan Pseudomonas hydrophylla

Bentuk bakteri ini seperti batang dengan cambuk yang terletak di ujung batang, dan cambuk ini digunakan untuk bergerak. Ukurannya 0,7-0,8 x 1-1,5 mikron.
Gejala Lele Terserang Bakteri ini : warna tubuh menjadi gelap, kulit kesat dan timbul pendarahan. Lele bernafas megap-megap di permukaan air.

Pencegahan: lingkungan harus tetap bersih, termasuk kualitas air harus baik.
Pengobatan: melalui makanan antara lain pakan dicampur Terramycine dengan dosis 50 mg/kg ikan/hari, diberikan selama 7-10 hari berturut-turut atau dengan Sulphonamid sebanyak 100 mg/kg ikan/hari selama 3-4 hari.

2. Penyakit tuberculosis yang disebabkan bakteri Mycobacterium fortoitum
Gejalanya: tubuh ikan berwarna gelap, perut bengkak (karena tubercle/bintil-bintil pada hati, ginjal, dan limpa). Posisi berdiri di permukaan air, berputar-putar atau miring-miring, bintik putih di sekitar mulut dan sirip.
Pengendalian: memperbaiki kualitas air dan lingkungan kolam.
Pengobatan: dengan Terramycin dicampur dengan makanan 5-7,5 gram/100 kg ikan/hari selama 5-15 hari.

3. Penyakit karena Jamur/Cendawan Saprolegnia.
Penyebab: jamur ini tumbuh menjadi saprofit pada jaringan tubuh yang mati atau ikan yang kondisinya lemah.

Gejala: ikan ditumbuhi sekumpulan benang halus seperti kapas, pada daerah luka atau ikan yang sudah lemah, menyerang daerah kepala tutup insang, sirip, dan tubuh lainnya. Penyerangan pada telur, maka telur tersebut diliputi benang seperti kapas.

Pengendalian: benih gelondongan dan ikan dewasa direndam pada Malachyte Green Oxalate 2,5-3 ppm selama 30 menit dan telur direndam Malachyte Green Oxalate 0,1-0,2 ppm selama 1 jam atau 5-10 ppm selama 15 menit.

4. Penyakit bintik putih dan gatal (Trichodiniasis)

Penyebab: parasit dari golongan Ciliata, bentuknya bulat, kadang-kadang amuboid, mempunyai inti berbentuk tapal kuda, disebut Ichthyophthirius multifilis.
Gejala:
(1) ikan yang diserang sangat lemah dan selalu timbul di permukaan air;
(2) terdapat bintik-bintik berwarna putih pada kulit, sirip dan insang;
(3) ikan sering menggosok-gosokkan tubuh pada dasar atau dinding kolam.
Pengendalian: air harus dijaga kualitas dan kuantitasnya.

Pengobatan: dengan cara perendaman ikan yang terkena infeksi pada campuran larutan formalin 25 cc/m3 dengan larutan Malachyte Green Oxalate 0,1 gram/m3 selama 12-24 jam, kemudian ikan diberi air yang segar. Pengobatan diulang setelah 3 hari.

5. Penyakit cacing Trematoda

Penyebab: cacing kecil Gyrodactylus dan Dactylogyrus. Cacing Dactylogyrus menyerang insang, sedangkan cacing Gyrodactylus menyerang kulit dan sirip.

Gejala: insang yang dirusak menjadi luka-luka, kemudian timbul pendarahan yang akibatnya pernafasan terganggu.

Pengendalian:
(1) direndam formalin 250 cc/m3 air selama 15 menit;
(2) Methyline Blue 3 ppm selama 24 jam;
(3) menyelupkan tubuh ikan ke dalam larutan Kalium Permanganat (KMnO4) 0,01% selama ±30 menit;
(4) memakai larutan NaCl 2% selama ± 30 menit;
(5) dapat juga memakai larutan NH4OH 0,5% selama ±10 menit.

6. Parasit Hirudinae

Penyebab: lintah Hirudinae, cacing berwarna merah kecoklatan.

Gejala: pertumbuhannya lambat, karena darah terhisap oleh parasit, sehingga menyebabkan anemia/kurang darah.

Pengendalian: Selalu diamati pada saat mengurangi padat tebar dan dengan larutan Diterex 0,5 ppm.
Apabila lele menunjukkan tanda-tanda sakit, harus dikontrol faktor penyebabnya, kemudian kondisi tersebut harus segera diubah.

Penyakit yang menimpa ikan lele biasanya terjadi karena lingkungan air yang tidak baik, misalnya tercemar oleh zat-zat berbahaya, kepadatan tebar yang terlalu besar dan perubahan suhu yang drastis. Pada kondisi demikian daya tahan ikan lele menurun dan mudah terserang penyakit. Penyakit pada lele bisa juga berasal dari bibit lele sudah membawa penyakit dari asalnya, hanya belum menunjukkan gejala sakit saat ditebar. Untuk itu perlu berhati-hati dalam memilih bibit lele. Cara lain mengatasi penyakit ikan lele adalah mengkarantina ikan lele sakit pada kolam karantina yang diberi garam ikan, selain dengan pengobatan-pengobatan tersebut.

cara menangani ikan lele yang sakit

Tips Ampuh Mengatasi Penyakit Pada Ikan Lele

Beberapa jenis penyakit yang sering menyerang ikan lele bisa disebabkan oleh bakteri, parasit atau bahkan cacing. Penyakit – penyakit yang sering dijumpai oleh para peternak ikan lele adalah cendawan, bintik putih, borok, cacingan serta trichodina.

Untuk terhindar dari kerugian besar, para petani ikan lele harus dapat mengendalikan penyakit – penyakit tersebut diatas dengan terlebih dahulu mengetahui penyebab dari penyakit tersebut serta gejala yang muncul sebelum pada akhirnya nanti mengetahui bagaimana caranya untuk menanggulanginya.

CENDAWAN

  1. Jenis yang dapat menyerang adalah saprolegnia dan achyla, dimana mereka sering dijumpai di perairan yang kaya akan bahan organik.
  2. Penyakit ini menyerang ikan lele yang sudah teruka atau yang sedang berada dalam kondisi lemah.
  3. Gejala yang ditunjukkan oleh ikan lele yang terserang oleh penyakit ini adalah bahwa pada sekitar lukanya banyak dijumpai serabut berwarna putih.
  4. Beberapa tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah : kepadatan tebar dikurangi dan air kolam ditaburi dengan garam dapur sejumlah 5 gram / m2.
  5. Beberapa tindakan pengobatan yang dapat dilakukan adalah :
    Merendam ikan lele yang sakit ke dalam air PK berdosis 1 gram / 100 liter air. Proses perendaman dilakukan selama 30 menit. Jamur dapat dihilangkan dengan menggunakan obat Furazolin.
BINTIK PUTIH

  1. Penyebab dari munculnya penyakit ini adalah ichthyophthirius multifiliis dimana mereka akan menyerang ikan lele yang dipelihara didalam kolam yang airnya menggenang.
  2. Gejala yang ditunjukkan oleh ikan lele yang terserang oleh penyakit ini adalah bahwa pada permukaan kulit dan juga insang ikan lele banyak dijumpai bintik – bintik berwarna putih yang apabila dibiarkan terlalu lama, kulit dan insang ini akan rusak sebelum pada akhirnya nanti ikan lele akan mati dalam hitungan jam.
  3. Beberapa tindakan pengobatan yang dapat dilakukan adalah :
    Memperbaiki sistem sanitasi, air kolam ditaburi dengan garam dapur sejumlah 30 gram / liter air, sebanyak 2 – 3 kali berturut – turut, penggunaan malachyte green berdosis 0,1 gram / m2 sebanyak 2 hari sekali hingga ikan lele sembuh.
BOROK

  1. Merupakan penyakit yang paling ditakuti oleh para peternak ikan lele dikarenakan dapat menyebabkan kematian massal.
  2. Penyebab dari munculnya penyakit ini adalah aeromonas dan pseudomonas dimana mereka meenyerang organ dalam ikan lele, seperti hati, limpa serta daging.
  3. Gejala yang ditunjukkan oleh ikan lele yang terserang oleh penyakit ini adalah munculnya borok diseluruh permukaan kulit ikan lelel. Borok ini akan mengeluarkan nanah jikan penyakit ini memarah.
  4. Beberapa tindakan pengobatan yang dapat dilakukan adalah :
    Mengkarantinakan ikan lele yang sakit dan pemberian antibiotik pada ikan lele yang masih sehat untuk meningkatkan daya tahan tubuh mereka. Antibiotik ini dapat diberikan dengan cara dicampurkan ke dalam pakan ikan lele dengan dosis antibiotiknya adalah sebesar 1 mg / kg pakan. Selain itu air kolam ditaburi dengan garam dapur sejumlah 10 kilogram yang telah dicampur dengan tumbukan daun pepaya.
CACINGAN

  1. Jenis yang dapat menyerang adalah dactylogyrus dan gyrodactylus, dimana mereka sering dijumpai dikolam yang kepadatan tebarnya terlalu tinggi serta baru saja mengalami perubahan lingkungan hidup yang drastis dan mendadak. Mereka sering menyerang bagian insang ikan lele (akan menyebabkan kesulitan dalam hal bernafas) serta kulitnya (menjadi berlendir).
  2. Gejala yang ditunjukkan oleh ikan lele yang terserang oleh penyakit ini adalah menurunnya nafsu makan serta ikan lele sering berenang ke atas permukaan air.
    Beberapa tindakan pengobatan yang dapat dilakukan adalah :
    Mengganti air dalam jumlah yang besar, air kolam ditaburi dengan garam dapur sejumlah 40 gram / m2, merendam ikan lele yang sakit ke dalam air PK berkonsentrasi 0,01 % selama 30 menit.
TRICHODINA
Penyakit ini disebabkan oleh protozoa, dimana mereka menyerang bagian insang dari ikan lele. Ikan yang terserang oleh penyakit ini akan berputar – putar dan muncul diatas permukaan air.
Tindakan pengobatan yang dapat dilakukan adalah merendam ikan lele yang sakit ke dalam air berformalin berkonsentrasi 15 – 20 ppm.